Ketika Spanyol Terdampak Sindrom Real Madrid dan Barcelona – Spanyol cuma bisa bermain imbang 1-1 kala berjumpa Norwegia pada Kualifikasi Euro 2020, Minggu (13/10/2019) dini hari WIB. La Roja pun dinilai terkena sindrom Real Madrid dan Barcelona.
Spanyol sebenarnya butuh raihan tiga poin kala melawat ke kandang Norwegia. Taruhan Bola Sebab, kalau bisa menang atas Norwegia, maka jalur Spanyol lolos ke Euro 2020 dapat makin terbuka.
Ketika Spanyol Terdampak Sindrom Real Madrid dan Barcelona
Pasukan Robert Moreno mempunyai kesempatan untuk memperoleh tiga poin tersebut. Saul Niguez membawa La Roja unggul pada menit ke-47. Namun, Spanyol lengah pada menit akhir dan Joshua King menyamakan skor pada menit 90+4 dari titik penalti.
Spanyol sebenarnya masih berada di puncak klasemen Grup F dengan 19 poin. Peluang lolos ke Euro 2020 masih terlalu terbuka. Akan tetapi, jurnalis Marca, Jose Felix Diaz, menjadi ada banyak hal mengkhawatirkan dari performa juara Piala Dunia 2010.
Jose Felix Diaz menilai Spanyol kini mempunyai muka yang berbeda dibanding tim yang begitu dominan lebih dari satu tahun lalu. Jose Felix Diaz menilai Spanyol menjadi ditinggal pemain terbaiknya gara-gara segi usai.
“Seperti Barcelona dan Real Madrid yang terhitung mengalaminya, para pemain berbakat dari jaman lalu sudah beranjak atau jadi jauh lebih tua,” tulis Jose Felix Diaz di Marca.
Jose Felix Diaz memberi misal di lini tengah. Dia tidak melihat Spanyol mempunyai pemain dengan cii-ciri bermain petarung. Hanya mengandalkan Fabain Ruiz saja tidak cukup bagi Spanyol.
“Para pemain Norwegia bisa melewati lini sedang Spanyol dengan mudah, dengan Dani Ceballos yang tidak didalam performa terbaik dan dengan Sergio Busquets bukan pemain seperti dulu,” katanya.