Pada Akhirnya Komunitas Game Berhak Menentukan Arah Game di Masa DepanĀ – Industri game tetap menambahkan suatu hal yang benar-benar tidak sama dari tiap generasi, di awali dari dilirisnya konsol game pertama yang dibikin oleh Attari sampai konsol yang baru saja diliris di th. 2020 ini yaitu PS4 & Xbox Series X, lebih-lebih sekarang handphone yang dulunya hanya mampu digunakan sebagai telpon genggam pun menjadi mampu merambah dan menjadi keliru satu platform yang digunakan untuk bermain game lebih-lebih barangkali saja nantinya disaat perkembangan teknologi menjadi semakin cepat maka game game bersama dengan grafik realistis mampu di mainkan di ponsel anda sekalian.
Bandar Bola
Pada dasarnya sebuah konsol handheld udah ada sejak dilirisnya PSP, Nintendo DS, dan yang paling baru adalah Nintendo Switch. Begitu pula game-game yand dimaninkan menjadi menjadi bikin jadi bosan ada yang yakin bahwa ini seirama bersama dengan pertambahan umur seorang gamer yang menjadi tidak lagi memainkan game, tetapi menurut aku hal ini tidak seluruhnya mampu dibenarkan, sebab pengalaman aku memainkan lagi game jaman lalu di PS2 pun tetap menjadi menyenangkan dibandingkan memainkan game yang secara grafik begitu indah tetapi sayangnya sebagai gamer kasual yang seringkali menikmati game sambil rebahan dan sepulang kerja, kadang menjadi sebuah industri game mengalami hal yang benar-benar berarti sebelum jaman ps2 di awali sebab cerita yang ditawarkan di dalam sebuah game tidak lagi benar-benar menarik untuk diikuti.
Namun terhadap dasarnya hal ini terhitung tidak mampu dan juga Merta kita menyalahkan keadaan di mana developer game tidak lagi kreatif di dalam menciptakan sebuah game tetapi harga tawar pasar terhitung yang menjadi tidak sama dan dari kesimpulan aku sebagai pemain game dari jaman Nintendo NES sampai ps4 & PC dan terhitung seringkali memainkan game di smartphone bahwa ada keresahan akan game game di jaman depan yang sebenarnya ditentukan oleh keinginan pasar dan komunitasnya.dan barangkali Ini lah yang akan berlangsung terhadap game di jaman depan misalnya komunitas menjadi terpisah dan tidak layaknya dahulu:
Maraknya developer kapitalis
Hal ini barangkali tidak menjadi oleh lebih dari satu dari anda yang baru saja merasakan industri game di jaman 2013 keatas di mana banyaknya developer game yang mengambil alih keuntungan, dan boleh dibilang secara paksa dari game yang mereka ciptakan dan rilis kepada para pemainnya, hal ini mampu dibilang sebagai sebuah microtransaction di mana terkandung pembelian di di dalam game berbentuk item ataupun Hero.
Pada dasarnya hal ini awalnya dipercaya diciptakan oleh developer untuk para pemain gamenya yang terhitung sebuah kolektor untuk mengkoleksi lebih dari satu item yang dijual di di dalam game tetapi lama kelamaan developer menjadi serakah dari yang awalnya hanya menjual skin sebagai kosmetik saja ke arah item/barang di dalam game yang mampu menolong para pemainnya untuk capai kemenangan.
Pada awalnya komunitas game mendemo hal yang dilaksanakan oleh para developer ini sampai muncul tagar #paytowin (dalam bhs Indonesia disebut bayar untuk menang) terlebih maraknya game kompetitif di di dalam skena industri game sekarang ini tetapi sebab terbiasanya gamer-gamer millenial akan hal ini ada terhitung yang pro akan kebijakan developer ini maka misalnya dibiarkan lama kelamaan hal ini akan menjadi suatu hal yang biasa saja dan inti dari sebuah game yang dulunya sebagai hiburan akan luntur begitu saja.
Umur game yang semakin pendek
Dengan tidak adanya keinginan untuk menjadi game dan skena kompetitif terhadap jaman gaming sekarang maka keinginan untuk menikmati game akan semakin berkurang, dan nantinya hanya akan ada 2 jenis gamer di jaman depan yaitu yang pro (jago) dan terhitung noob(kurang jago), mestinya komunitas game mampu membedakan disaat memainkan game secara kompetitif bersama dengan obyek capai kemenangan dan terhitung memainkan game secara fun atau bersenang-senang saja, terbukti bahwa terhadap jaman sekarang komunitas game terdahulu yang seringkali mementingkan sebuah komunikasi terhadap sebuah game di mana sebenarnya jaman internet dan komunikasi tidak se advance sekarang.
Seringkali pembicaraan game terkesan lebih luas bersama dengan keadaan berbagi pengalaman sampai saran game adventure / pertualangan lebih-lebih bertukar informasi di dalam game adalah hal yang lumrah tetapi sebab adanya skena kompetitif pembicaraan hanyalah udah tamat atau belum saja, adanya gameplay speed run lebih-lebih seringkali membawa dampak sebuah umur game terbilang memadai pendek di mana tidak ada lagi keinginan untuk menikmati sebuah game tersebut.
Namun bersama dengan adanya keperluan komunitas game casual yang menginginkan merasakan bersenang-senang bersama dengan rekan di dalam memainkan sebuah game membawa dampak game sederhana layaknya Among Us yang terhadap intinya mengandalkan sebuah komunikasi membawa dampak game yang hampir bangkrut di 2019 ini mampu dibilang “terbantu” bersama dengan adanya Covid-19 di mana orang-orang tidak mampu berkomunikasi tidak cukup lebih 3 bulan bersama dengan orang lain membawa dampak game Among Us ini menjadi suatu hal yang mampu memenuhi keinginan untuk berkomunikasi bersama dengan orang lain lebih-lebih banyak lebih dari satu orang yang terhadap dahulu tidak bermain game terhibur dan ikut menikmati game ini, dan aku berharap komunitas game layaknya ini nantinya tidak menghilang sebagai penyeimbang gamer-gamer yang kompetitif.
Grafik akan menjadi hal yang dicari dibandingkan cerita
Pada jaman sekarang sebenarnya kekuatan dari konsol-konsol benar-benar kuat bersama dengan terlebih menawarkan sebuah grafik yang benar-benar realistis tetapi berlebihan ini seringkali membawa dampak developer game mengabaikan inti dari sebuah game pertualangan yaitu cerita yang kuat dan karakter-karakter yang membawa dampak para pemainnya menjadi relate layaknya Final Fantasy 7, GTA San Andreas, Harvest Moon dan lain lain.
Padahal dibandingkan bersama dengan game sekarang game diatas tetap kalah jauh dari aspek grafik dibandingkan game pertualangan sekarang tetapi cerita yang di developing para developer game kepada seorang gamer lebih menjadi tersampaikan.
Saya berharap tetap ada developer game yang tidak mengabaikan hal yang satu ini sebab secara khusus akan benar-benar mencemaskan misalnya anak anak calon gamer layaknya keponakan aku tidak mengerti inti dari bermain sebuah game jujur saja hanya satu harapan aku terdapat kepada CD Projekt Red yang dulu menciptakan game the Witcher dan terhitung yang terakhir adalah cyber punk 2077 di mana mereka terhadap intinya diisi oleh orang-orang yang sebenarnya seorang gamer dan mesti diingat bahwa lebih dari satu th. paling akhir game yang memperoleh penghargaan Game Of the Year adalah game bersama dengan narasi-narasi cerita single player yang benar-benar baik dan mesti dinikmati layaknya Uncharted 4, What Remains of Edith Finch, God Of War, dan th. lalu adalah Outer Wilds di mana keempat game ini punya genre yang serupa yaitu adventure atau yang kita kenal terhitung sebagai game pertualangan.
Semoga saja developer yang tetap mengayalkan keuntungan saja mampu “tersentil” akan hal ini di mana komunitas game terhitung perlu game berkwalitas dibanding game yang berkuantitas
Semakin mengerucutnya genre game yang dikeluarkan
Bak tren yang sedang berlangsung di dunia, company game terhitung menjadi kehilangan sebuah kreativitas di dalam menciptakan game sebab banyaknya developer yang lebih menginginkan beradu untuk memperebutkan pasar yang serupa layaknya contohnya yang paling nyata adalah disaat game battle royal booming maka akan hadir game game battle royal lain bersama dengan sedikit konsep yang tidak sama serupa halnya bersama dengan keadaan MOBA (multiplayer online battle arena) bersama dengan berbagai nama.
Agaknya hal ini akan menjadi tren buruk di industri game terlebih untuk komunitas nya sebab misalnya seluruh gamer disuguhkan suatu hal hal yang serupa maka kebosanan akan cepat terjadi.
The future of gaming is gacha
Untuk para gamer generasi baru barangkali satu hal ini adalah hal yang biasa berada di dalam suatu game di mana suatu item/barang/karakter ,dll secara gamblang dijual bersama dengan langkah gambling (judi) berkamuflase bersama dengan nama lootboxes atau apa-pun itu ,pada dasarnya hal ini sering dilaksanakan developer untuk memperoleh keuntungan lebih dari apa yang mereka menjual dan lebih sering ditemukan terhadap game game bersama dengan iming-iming game gratisan tetapi terkandung micro transaction di dalam game nya maka keuntungan yang didapatkan adalah dari hal tersebut.
Namun terhadap awalnya micro transaction dilaksanakan secara harga yang tentu tetapi semakin kesini keserakahan kapitalis terhadap developer game menjadi menjadi tidak masuk akal bersama dengan mengfungsikan tehnik gacha ini di mana terhadap dasarnya kans untuk memperoleh suatu item dibikin bersama dengan kadar yang benar-benar kecil sekali dan mengharuskan gamer-gamer untuk spending bersama dengan harga yang tinggi sekali lebih-lebih yang paling miris adalah ketidakpastian untuk memperoleh item yang ditawarkan tersebu.