Pada sesuatu pagi sehabis pak pendeta mengetuai Ibadah hari minggu. Beliau pergi dari gereja serta mengalami sebagian anak kecil lagi mengitari seekor
anak anjing di laman gereja. Beliau juga menanya pada kanak- kanak itu.
Kamu lagi apa?
Satu dari kanak- kanak itu menjawab
Bapa, kita lagi adu membodohi ni, yang sangat cerdas membodohi beliau berkuasa memperoleh anak anjing ini!
Pak pendeta juga menjawab dengan cepat.
Kamu ketahui, membodohi itu kesalahan, dilarang oleh Tuhan. Kamu tidak bisa sedemikian itu. Bapa aja ni, durasi seumuran kamu tidak sempat membodohi! Jawabnya.
Seluruhnya senyap, namun satu dari anak- anak itu kembali mengatakan. Sahabat, kita telah bisa pemenangnya! Bagikan anak anjing itu pada Pak pendeta!
Pernyatan itu pergi dari anak kecil itu sebab ayah pendeta berkata kalau durasi kecil beliau tidak sempat membodohi.. heheheh
Pesannya: Dalam kehidupan, kita cerdas memandang kekeliruan orang lain, namun kurang ingat dengan kekeliruan kita sendiri. Sementara itu dapat saja kita lebih kurang baik dari orang yang kita kira salah serta kurang baik.